Makalah Naegleria Fowleri
Mata Kuliah : Parasitologi

Makalah Parasitologi
“Naegleria Fowleri”

DISUSUN OLEH :
YOSI ANJAS NINGRUM PO714221151041
TINGKAT : I.A/D.IV
KEMENTRIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN MAKASSAR
JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
2016
KATA PENGANTAR
Segala puja dan puji sudah
selayaknya diunjukkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat,
taufiq, hidayah, dan inayahnya jualah maka makalah ini dengan mata kuliah
parasitiologi yang berjudul Naegleria Fowleri ini dapat rampung sesuai waktu
yang di rencanakan. Walaupun sederhana keadaanya, namun diharapakan akan dapat
memberi manfaat sesuai tujuan yang akan digapainya.
Disadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Apa yang tersirat
sungguh sulit untuk menuliskannya dengan benar, dan apa yang tersuratpun masih
sulit untuk dipahami maknanya. Hal ini sebagai bukti adanya kekurangan pada
penyusun. Oleh karena pada kesempatan ini sangat diharapkan kritik yang membangun demi kesempurnaan penyusun
bahan sejenis di masa yang akan datang. Selesainya penyusunan makalah ini tidak
lepas dari adanya dorongan dan dukungan dari berbagai pihak yang tidak dapat
disebutkan satu persatu. Pada kesempatan ini saya menyampaikan terima kasih.
Makassar, Agustus 2016
PENYUSUN
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ................................................................................................... i
Daftar Isi .......................................................................................................... ii
BAB
I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang ....................................................................................... 1
B. Tujuan ............................................................................................ 1
BAB
II PEMBAHASAN
A. Sejarah ...................................................................................... 3
B. Penyebaran ............................................................................................. 3
C. Taksonomi ............................................................................................ 4
D. Morfologi dan
Daur Hidup ..................................................................... 5
E. Habitat ......................................................................................... 6
F. Host .......................................................................................................... 6
G. Penyebab
Penyakit ............................................................................ 7
H. Pencegahan 8
BAB
III PENUTUP
A. Kesimpulan .............................................................................................. 9
B. Saran .............................................................................................. 9
Daftar Pustaka .................................................................................................... 10
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Free-living amebae yang paling
dikenal adalah Naegleria fowleri dan Accanthamoeba spp. Kedua amebae ini hidup
bebas ditanah yang lembab dan air, menjadi parasit fakultatif pada
manusia.Naegleria fowleri adalahpenyebab primery amebicmeningoencephalitis
(PAM), danAccanthamoeba spp berhubungan dengan kelainan yang lebih kronis di
sistem saraf, yakni granulomatous amebic encephalitis (GAE), amebic keratitis,
serta ulkus di kulit. Tipikal kasus PAM terjadi pada musim panas, dimana
Naegleria fowleri berproliferasi dengan cepat seiring dengan bertambahnya
temperatur.
Penderita PAM biasanya memiliki
riwayat kontak dengan air seperti berenang di danau, sungai, atau kolam renang
yang dapat terinfeksi oleh organisme ini beberapa hari sebelumnya timbul
gejala. Selama periode kering dan meningkatnya temperatur ini, konsentrasi
Naegleria fowleri akan meningkat. Pada beberapa kasus, ada indikasi bahwa
organisme ini juga dapat ditularkan melalui inhalasi dari debu yang
terkontaminasi.
Pada tahun 1965, Fowler dan Carter
mempublikasikan sebuah laporan kasus yang terjadi pada 4 orang penderita di
Australia.Laporan ini pertamaa kali menghubungkan antara Naegleria fowleri dan
penyakit yang menyerang susunan saraf pusat.Pada awalnya peneliti tersebut
beranggapan bahwa ameba penyebab dari penyakit tersebut adalah genus
accanthameba, tetapi setelahpenelitian lebih lanjut ameba penyebabnya cenderung
mengacu kepada Naegleria fowleri.
B. TUJUAN
1. Untuk
mengetahui Sejarah Naegleria fowleri
2. Untuk
mengetahui penyebaran Naegleria fowleri
3. Untuk
mengetahui taksonomi Naegleria fowleri
4. Untuk
mengetahui morpologi Naegleria fowleri
5. Untuk megetahui habitat Naegleria
fowler
7. Untuk
mengetahui penyebaran penyakit Naegleria fowleri
8. Untuk
mengetahui pencegahan Naegleria fowleri
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah
Naegleria fowleri adalah spesies yang pathogen pada
manusia.Spesies ini sebelumnya disebut naegleria gluberi. Kasus pertama
ditemukan pada tahun 1965 di Australia dan Florida di AS dan hanya dalam waktu
10 tahun kemudian telah dilaporkan hampir 100 kasus menderita amebic di seluruh
dunia. Pada tahun 1978seorang
gadis yang secara teratur berenang di pemandian romawi kuno di Inggris
meninggal karena menderita amebic. Pada tahun 1978 juga di Cekoslowakia para
peneliti menemukan penyebab epidemi kolam renang, yaitu adanya kantong air yang
mengandung ameba tersebut di belakang lubang-lubang dinding kolam yang
terhindar dari pengaruh klorin
Hospes dan nama penyakit Naegleria fowleri hidup di
alam di air tawar yang menggenang (kolam danau), di tanah dan tinja. Spesies
ini dapat menjadi patogen pada manusia dan menimbulkan penyakit yang disebut
primary amebic meningoencephalitis. Distribusi geografik Kasus-kasus dengan
primary amebic meningoencephalitis telah dilaporkan dari Amerika Serikat,
Belgia, Cekoslowakia, Australia, Selandia Baru, India, Nigeria, Inggris,
Irlandia, Venezuela, Panama, dan Papua Nugini.
B. Penyebaran
Naegleria fowleri bersifat kosmopolit,Kasus-kasus dengan
primary amebic meningoencephalitistelah di laporkan dari AS, Belgia,
Cekoslowakia, Australia, Selandia Baru, India, Nigeria, Irlandia, Venezuela,
Panama, dan Papua Nugini. Naegleria fowleria di isolasi dari kasus kematian
tersebut.Ameba ini membunuh hewan percobaan pada beberapa laboratorium pada
waktu diinjeksikan intra nasal, intra vena dan intracerebral.Organisme ini
tidak membentuk cyste atau flagella dalam tubuh hospes dan vakuolanya berisi
sel debris (serpihan sel) dari hospes.. Amoeba ini biasanya masuk melalui
hidung kemudian menyerang dan merusak sel otak dan sum-sum tulang belakang.
Pada tahap
awal infeksi Naegleria lebih mirip dengan bakteri mininghitis.Gejala awalnya
sakit kepala, demam, mual, muntah, dan leher kaku.Kemudian terjadi kurangnya
perhatian denagn orang sekitarnya, kehilangan keseimbangan, kejang dan
halusinasi.Setelah itu Kematian dalam waktu 3 – 7 hari.

Ameba yang masuk melalui hidung
menembus ke jaringan otak dan memperbanyak diri dalam jaringan otak.Gejala yang
timbul adalah sakit kepala yang hebat di bagian frontal, demam, sakit
tenggorokan, hidung tersumbat, kaku kuduk dan berbagai kelainan sistem susunan
saraf pusat. Cairan serebrospinal menjadi purulen dan dapat mengandung banyak
sel darah merah,ameba yang bergerak. Biasanya penderita meninggal 4 sampai 5
hari sesudah gejala timbul.
C. Taksonomi
(Penggolongan)
Domain
: Eukaroyota
Filum
: Protozoa
Kelas
: Heterolobosea
Ordo
: Amoeba
Famili
: Vahlkampfiidae
Spesies
: N. fowleri
D. Morfologi dan Daur Hidup
Seperti ameba lainnya, ameba dari spesies ini terdiri atas ektoplasma
dan endoplasma. Di dalam endoplasma terdapat 1 inti vesikular dengan kariosom
yang besar dan dinding inti yang penuh dengan butir-butir kromatin; selain inti
juga ditemukan vakuola kontraktil dan vakuola makanan.Pada genus Naegleria
ditemukan tiga stadium yaitu stadium ameboid, flagellata, dan kista.

(1). Stadium ameboid :
Mempunyai bentuk tidak teratur, lonjong atau membulat dengan
ukuran rata-rata 29 mikron.Pseudopodium tunggal yang dikeluarkan meluas ke satu
arah.
(2). Stadium flagellata :
Mempunyai bentuk lonjong seperti buah per, mempunyai 1 inti
vesikular, 1 vakuol kobtraktil ynag terletak pada bagian posterior dan dua
flagel yang sama panjang. Fase ini hanya ditemukan beberapa jam saja, kemudian
berubah menjadi fase ameboid lagi.
(3). Stadium kista :
Bentuk bulat atau lonjong, mempunyai
1 inti.Berukuran 10 – 14 mikron.Pada dindingnya terdapat beberapa lubang yang
digunakan untuk eksistasi.Daur hidup ameba ini belum diketahui dengan
jelas.Cara infeksi pada manusia diperkirakan melauli hidung pada waktu
penderita berenang atau ketika mengambil air wudhu.
E. Habitat
Naegleria adalah amoeba ( bersel
tunggal organisme hidup ) yang biasa ditemukan di air tawar hangat ( misalnya ,
danau, sungai , dan sumber air panas ) dan tanah . Hanya satu spesies ( jenis )
dari Naegleria menginfeksi orang : Naegleria fowleri .
F. Siklus hidup
Naegleria fowleri memiliki 3 stadium
dalam siklus hidupnya, yaitu kista trophozoit bentuk ameba dan bentuk flagella.
Trophozoit ber-replikasi dengan cara promitosis (membran nukleus tetap utuh).
Naegleria fowleri ditemukan di air, tanah, kolam renang air hangat, hidroterapi
dan kolam renang untuk pengobatan, akuarium, dan limbah.


Trophozoit bentuk ameba dapat berubah menjadi bentuk
flagella, dan dapat kembali berubah menjadi betuk ameba. Menginfeksi manusia
dengan cara trophozoit terhirup melalui hidung, yang kemudian akan menginvasi
membran nasal, dan masuk ke ruang sinus paranasal. Trophozoit ini akan langsung
menembus ciribriform plate ditulang ethmoidalis, dan masuk ke otak melalui
nervus olfaktorius. Selanjutnya akan bermultiplikasi di jaringan sistem saraf
pusat (SSP) dan menyebabkan Primary Amebic Meningoencephalitis. Dapat diisolasi
dari cairan serebro spinal (cerebro spinal fluid/ CSF).
G. PenyebabPenyakit
Infeksi naegleria merupakan kondisi di mana otak
Anda terinfeksi oleh amoeba (ameba).Dalam kasus ini, amoeba dapat digambarkan
seperti zombie kecil yang menggerogoti bagian otak Anda.Sebenarnya, amoeba
memakan bakteri.Namun, ketika amoeba memasuki tubuh manusia, bagian otaklah
yang menjadi incarannya.
Seperti
yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa infeksi naegleria disebabkan oleh
jenis amoeba yang bernama naegleria fowleri yang umumnya
ditemukan di perairan hangat.Tak hanya di air saja, jenis amoeba ini
terkadang ditemukan di dalam tanah.Amoeba ini dapat memasuki tubuh Anda melalui
hidung yang terkena air atau debu yang telah terkontaminasi.
Selanjutnya, amoeba akan berjalan menuju ke otak melalui saraf yang
menghubungkan antara hidung dan otak yang berfungsi untuk mengirimkan rasa bau.
Umumnya,
tanda dan gejala dari infeksi amoeba ini akan muncul sekitar 15 hari
setelah Anda terinfeksi oleh amuba. Anda mungkin akan merasakan gejala-gejala
seperti:
- Demam
- Sakit kepala
- Leher kaku
- Kelopak mata terasa berat
- Sensitif terhadap cahaya
- Penglihatan kabur
- Sering mengantuk
- Perubahan atau bahkan kehilangan kemampuan membau dan merasa
- Kehilangan nafsu makan
- Mual dan muntah
- Halusinasi
- Kehilangan keseimbangan tubuh
- Kejang
- Koma
H. Pencegahan
Karena ameba ini hidup di air tawar,
tanah dan tinja, maka penyebaran mungkin di seluruh dunia.Dengan ditemukannya
penderita di beberapa tempat pada musim panas, timbulnya penyakit mungkin
berhubungan dengan musim, karena ameba ini bersifat termofilik. Oleh Karena itu
sebaiknya pencegahan yang harus dilakukan adalah menghindari genangan air
dan tanah yang telah terkontaminasi oleh limbah pabrik dan meminimalisir
kebiasaan berenang.
Salah satu cara mengantisipasi agar
kita tidak terinfeksi Amoeba ini adalah :
·
Hindari
kegiatan yang berkaitan dengan air dalam tubuh hangat air tawar, air panas, dan
termal-air tercemar seperti air di sekitar pembangkit listrik.
·
Hindari kegiatan yang berhubungan dengan air di air tawar hangat selama
periode suhu air yang tinggi dan kadar air rendah.
·
Pegang tutup hidung atau menggunakan klip hidung ketika mengambil bagian
dalam kegiatan yang berkaitan dengan air hangat di badan air tawar seperti
danau, sungai, atau mata air panas.
·
Hindari menggali atau mengaduk-aduk endapan saat mengambil bagian dalam
kegiatan yang berhubungan dengan air dangkal, daerah air tawar hangat.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Naegleria fowleri adalah spesies
yang pathogen pada manusia.Spesies ini sebelumnya disebut naegleria
gluberi.Hospes dan nama penyakit Naegleria fowleri hidup di alam di air
tawar yang menggenang (kolam danau), di tanah dan tinja
Pada genus Naegleria ditemukan tiga
stadium yaitu stadium ameboid, flagellata, dan kista.
Pencegahan yang harus dilakukan
adalah menghindari genangan air dan tanah yang telah terkontaminasi oleh
limbah pabrik dan meminimalisir kebiasaan berenang.
B. Saran
Sebagai saran
kami dari penulis mengharapkan setelah membaca Makalah ini kita dapat
mengetauhi bahwa Negleria fowleri sangat berbahaya dan merupakan pemakan
otak yang dapat langsung merenggut nyawa manusia oleh karena itu hindari
tempat-tempat yang memungkinkan adanya parasit negleria fowleri ini terutama
yang berhubungan dengan air dan terkhusus pada musim panas.Sebaiknya kita
juga memanimalisir kebiasaan berenang.
DAFTAR
PUSTAKA
http://meladianmaulidah.blogspot.co.id/2012/02/resume-parasitologi-naegleria-fowleri.html(Diunduh tanggal 16 Agustus 2016)
http://health.liputan6.com/read/683534/infeksi-naegleria-ketika-otak-jadi-bahan-makanan-amuba(Diunduh tanggal 16 Agustus 2016)
https://id.wikipedia.org/wiki/Naegleria_fowleri (Diunduh tanggal 16 Agustus 2016)
Hi?
BalasHapus