Rekapan Laporan Pemeriksaan Mikroorganisme pada Sampel Makanan dan Minuman


Mata Kuliah    : Penyehatan Makanan dan Minuman-A
Dosen              : Khiki Purnawati Kasim, S.ST., M.Kes

Pemeriksaan E.Coli, Salmonella, Vibrio cholera, dan Shigella pada Sampel Makanan dan Minuman



DISUSUN OLEH      :



YOSI ANJAS NINGRUM                                        PO714221151041

TINGKAT : II.A/D.IV

KEMENTRIAN KESEHATAN RI

POLITEKNIK KESEHATAN MAKASSAR

JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN

2017



PEMERIKSAAN E. COLI

A.    DASAR TEORI

E. coli umumnya merupakan flora normal saluran pencemaran manusia dan hewan. Dapat berubah menjadi opotunis pathogen bila hidup diluar usus, misalnya pada infeksi saluran kemih, infeksi luka dan mastitis.

E. coli dalam jumlah yang banyak bersama-sama tinja, akan mencemari lingkungan. E. coli thermotouleran adalah straint E. coli yang telah dapat hidup pada suhu biakan 44,5°C dan merupakan indicator pencemaran air dan makanan oleh tinja. E. coli merupakan bakteri batang gram negative, tidak berkapsul umumnya mempunyai fimbria dan bersifat motile. Bakteri ini mampu meragi lactose dengan cepat sehingga pada agar EMB membentuk koloni merah mudah sampai tua dengan kilat logam yang spesifik, dan permukaan halus.

Kontaminasi bakteri E. coli pada makanan biasanya berasal dari kontaminasi air yang digunakan. Bahkan makanan yang sering terkontaminasi oleh E. coli ialah daging ayam, daging sapi, daging babi selama penyembelihan, ikan dan makanan hasil laut lainnya, telur dan produk olahannya, sayuran, buah-buahan, sari buah serta bahan minuman susu dan lainnya,

Alat-alat yang digunakan dalam industry pengolahan pangan yang sering terkontaminasi oleh E. coli yang berasal dari air yang digunakan untuk mencuci. Kontaminasi bakteri ini pada makanan atau alat-alat pengolahan merupakan suatu tanda praktek sanitasi yang kurang baik.

B.     TUJUAN



1.      Mahasiswa dapat mengetahui alat dan bahan yang digunakan dalam pemeriksaan E.coli.

2.      Mahasiswa dapat melakukan identifikasi E.coli pada sampel makanan dan minuman.

3.      Mahasiswa dapat menentukan jenis E.coli pada sampel makanan dan minuman.



C.     METODE PEMERIKSAAN : Plate Cunt



D.    ALAT YANG DIGUNAKAN

·         Timbangan

·         Glass Erlenmeyer

·         Incubator

·         Tabung reaksi

·         Petridist

·         Lampu spiritus

·         Ose

·         Beaker glass

·         Blender

·         Gelas ukur

·         Batang pengaduk

·         Waterbath

·         Autoclave

E.     BAHAN YANG DIGUNAKAN

·         Sampel makanan atau minuman yang digunakan

·         Aquadest

·         Media gula-gula

·         Media EMB

·         Media TSIA

F.      PROSEDUR KERJA

TES PERKIRAAN

Ø  Timbangan 10 gr sampel makanan atau 10 ml sampel dalam bentuk cair

Ø  Makanan dalam bentuk padat di blender + air pepton 90 ml

Ø  Pipet 1 ml sampel, kemudian masukkan dalam tabung yang berisi lacktosa broth sebanyak 1 ml

Ø  Inkubasikan dalam incubator selama 1×24 jam dengan suhu 35°C

Ø  Lakukan pengamatan bila positif warna keruh dan ada gas pada tabung durham

Ø  Jika sampel masih negative, lanjutkan simpan dalam incubator selama 2×24 jam dengan suhu 35°C.

TES PENEGASAN

Ø  Dari setiap tabung lacktosa yang positif diambil 1-2 ose

Ø  Masukkan ke tabung EC Broth, inkubasikan tabung tersebut selama 1×24 jam dengan suhu 45,5°C

Ø  Jika sampel negative dilanjutkan kembali untuk di inkubasi selama 2×24 jam dengan suhu 45,5°C

Ø  Coloni yang tersangka positif terdapat gas pada tabung EC medium

Ø  Lanjutkan pada TES lengkap

TES LENGKAP

Ø  Amati pada tabung EC medium, jika positif pendahkan pada media EMB Agar

Ø  Ambil 1-2 mata ose, lalu zig-zag di media agar

Ø  Inkubasikan selama 18-24 jam, dengan suhu 35°C

Ø  Coloni tersangka datar, berwarna gelap dengan atau tanpa kilatan logam

CATATAN

Dampak E. coli terhadap kesehatan manusia menyebabkan sakit perut, mual, muntah, pusing dalam waktu yang singkat dapat meninggal.



HASIL

Nama pengambil         : Muh. Zul dan Bella

Tanggal dan Waktu     : Senin 15/5/2017 Pukul 10.00 WITA

Sampel                         : Empek-empek dan Marimas

Tempat                        : Jalan Singa

Tujuan                         : Pemeriksaan E.Coli



1.      Tes perkiraan   : Makanan = Positif (Keruh, ada gas)

  Minuman = Positif (Keruh, ada gas)

2.      Tes Penegasan : Makanan = Negatif (Jernih, tidak ada gas)

   Minuman = Positif (Keruh, ada gas)

3.      Tes Lengkap    : Minuman = Negatif E.Coli (tidak gelap, tidak ada kilatan logam

ANALISA HASIL

Pemeriksaan E.Coli pada sampel makanan melalui 3 tes yaitu tes perkiraan, tes penegasan, dan tes lengkap begitu pula dengan minuman. Sampel yang diperiksa negative E.Coli pada makanan maupun minuman. Meskipun pada tes perkiraan dan tes penegasan adalah positif namun pada makanan negative dan minuman juga negative setelah tes lengkap.

E.Coli pada makanan dan minuman biasanya berasal dari kontaminasi air yang digunakan. Selain itu bahan makanan yang sering terkontaminasi E.Coli ialaha daging sapi, daging ayam selama penyembelihan. Tapi pada sampel makanan empek-empek tidak terbuat dari bahan yang menduung adanya E.Coli karena terbuat dari bahan baku kanji atau tepung. Sedangkan pada minuman, diduga air yang digunakan merupakan air bersih yang dimasak/ air mnum tanpa kontaminasi oleh bakteri E.Coli.

KESIMPULAN

Pemeriksaan E.Coli pada sampel makanan dan minuman pada tes penegasan makanan adalah negatif dan pada minuman yaitu negatif setelah tes lengkap. Jadi sampel makanan dan minuman adalah negatif pada empek-empek dan marimas. Hal tersebut dipengaruhi oleh bahan-bahan yang digunakan seperti air dan bahan baku serta alat-alat yang digunakan.



PEMERIKSAAN SALMONELLA

A.    DASAR TEORI

Salmonella adalah kuman gram negative, tidak berspora yang panjangnya bervariasi. Bakteri dari genus salmonella merupakan bakteri penyebab infeksi. Jika tertelan dan masuk kedalam tubuh akan menimbulkan gejala salmonellosis. Gejala salmonellosis yang paling sering terjadi adalah gastroenteritis. Selain gastroenteritis, beberapa spesies salmonella juga dapat menimbulkan gejala penyakit lainnya. Misalnya demam entrik seperti demam thypoit dan demam para thypi, serta infeksi local.

Salmonella yang mencemari makanan dapat berkembang biak secara cepat karena keadaan lingkungan yang panas dan lembab menstimulir pertumbuhannya. Tempat-tempat yang memungkinkan terbesarnya salmonellasis misalnya di rumah-rumah, rumah makan, asrama, hotel dan sebagainya.

Salmonella mungkin terdapat pada makanan dalam jumlah tinggi, tetapi tidak selalu menimbulkan perubahan dalam hal warna, bau, maupun rasa dari makanan tersebut. Semakin tinggi jumlah salmonella dalam suatu makanan, semakin besar timbulnya gejala infeksi. Makanan-makanan yang sering terkontaminasi oleh salomenella yaitu telur dan hasil olahannya, ikan dan hasil olahannya, daging ayam, daging sapi, serta serta susu dan olahannyaseperti ice cream dan keju.

Gejala infeksi salmonella dimulai dari masukknya sel salmonella keadaan saluran pencernaan dan masuk kedalam saluran usu. Bakteri ini dapat melakukan penetrasi pada saluran usus terutama pada ileum dan sedikit pada usus besar, sehingga menimbulkan reaksi imflasi. Sel-sel salmonella kadang-kadang dapat menimbulkan system pertahanan mucosal dan limpatik. Dan dapat mencapai saluran darah sehingga dapat menyebabkan bakteremia atau apses.

Gejala-gejala infeksi yang timbul setelah tertelannya sel-sel salmonella bervariasi tergantung dari daya virulen, invsi dari serotype dan strain bakteri bakteri tersebut, jumlah sel yang tertelan dan daya tahan tubuh yang dipengaruhi oleh umur dan kesehatan penderita. Salmonella yang menyebabkan infeksi interik yang disertai dengan diare tetapi ada beberapa serotype seperti salmonella typhi, S. parathypi A, B, C, dan S.

Pencegahan kontaminasi salmonella pada makanan dilakukan pemanasan. Pemanasan mmerupakan cara yang paling banyak dilakukan untuk membunuh salmonella. Salah satu contoh pada telur. Pencucian telur yang ditujukan untuk menghilangkan tanah dan kotoran sebaiknya dapat menstimulir terjadinya salmonella thypi.

·         Pencucian telur dengan air hangat pada 65,6°C selama 3 menit dapat mengurangi salmonella thypi

·         Larutan detergent pada suhu 49°C dapat mengurangi salmonella pada permukaan telur



B.     TUJUAN



1.      Agar mahasiswa dapat menegtahui alat dan bahan yang digunakan dalam pemeriksaan salmonella

2.      Agar mahasiswa dapat melakukan pemeriksaan salmonella

3.      Agar mahasiswa dapat menentukan jenis salmonella pada sampel makanan yang diperiksa.

HASIL

Nama pengambil         : Muh. Zul dan Bella

Tanggal dan Waktu     : Senin 15/5/2017 Pukul 10.00 WITA

Sampel                         : Empek-empek dan Marimas

Tempat                        : Jalan Singa

Tujuan                         : Pemeriksaan Salmonella



Hari ke-1         : Makanan = Positif (merah muda, koloni kecil)

                          Minuman = Positif (merah muda, koloni kecil)

Hari ke-2         : Makanan dan Minuman dengan Media TSIA dan Gula-gula

                        Mal      Man     Sac      Lak      Glu      TSIA(H2S)

Makanan         +AG    +AG    +AG      -         +AG         -

Minuman         +AG    +OAL +OAL +AG    +OAL      -

            NEGATIF tersangka golongan Coliform

ANALISA HASIL

Pada pemeriksaan salmonella hari 1 dan 2 dengan media yang berbeda hari 1 setelah pemeriksaan diduga positif tapi hari ke 2 dengan media TSIA dan gula-gula hasilnya NEGATIF. Salmonella merupakan bakteri golongan Coliform, biasanya ditemukan dalm bahan pangan buah dan sayur, telur dan olahannya, ikan dan olahannya, daging ayam, daging sapi, susu dan olahannya seperti ice cream dan keju. Karena empek-empek dan marimas bukan dari bahan olahan daging maupun susu, maka negatif salmonella dan negatif oleh bakteri golongan coliform karena pada media gula-gula dan TSIA tidak ada yang sesuai dengan bakteri golongan Coliform dilihat dari hasil yang diperoleh. Namun diduga ada bakteri lain selain golongan Coliform.

KESIMPULAN

Salmonella adalah bakteri gram negatif pada golongan Coliform. Salmonella tidak terdapat pada sampel makanan yang dipeiksa yaitu empek-empek dan marimas, karena sampel makanan bukan tempat yang baik bagi pertumbuhan salmonella didukung faktor bahan makanan dan minuman yang digunakan.

PEMERIKSAAN VIBRIO CHOLERA

A.    DASAR TEORI

Vibrio berbentuk bengkok, gram negative, dapat bergerak mempunyai satu flagel kutub. Vibrio cholera dan vibrio yang sejenis menyebabkan cholera pada manusia. Cholera bukan infeksi yang invasive.

V. Parahaemolyticus memiliki suhu pertumbuhan optimum 35°C-37°C, dengan suhu maksimum 42°C-44°C dan suhu minimum 10°C-13°C dan pH 5,0-8,5 dengan pH optimum 7,5-8,6.

            V. Parahaemolyticus dapat menimbulkan berbagai macam penyakit yaitu diare encer, kejang perut, mual, muntah, pusing, demam, dan menggigil. Gejala gastroenteritis bervariasi dari ringan sampai berat, berebeda dengan gejala cholera yang biasanya tidak disertai dengan muntah berat dan sakit perut.    V. Parahaemolyticus berkembang biak dengan cepat di dalam saluran pencernaan dan dikeluarkan bersama feses selama penderita terserang infeksi.

            V. Parahaemolyticus ditemukan pada makanan hasil laut seperti : udang, kepiting, ikan, lobster, dan sebagainya.bakteri ini banyak di laut terutama di daerah iklim tropis atau musim panas.

B. TUJUAN

1. Mahasiswa dapat mengetahui alat dan bahan yang digunakan dalam pemeriksaan vibrio.

2. Mahasiswa dapat melakukan pemriksaan vibrio.

3. Mahasiswa dapat menentukan pada sampel makanan yang diperiksa.

HASIL

Nama pengambil         : Muh. Zul dan Bella

Tanggal dan Waktu     : Senin 15/5/2017 Pukul 10.00 WITA

Sampel                         : Empek-empek dan Marimas

Tempat                        : Jalan Singa

Tujuan                         : Pemeriksaan Vibrio Cholera



Hasil setelah pemeriksaan hari pertama

            Makanan = Negatif

            Minuman = Negatif

TIDAK ADA perubahan air menjadi kuning (keruh) atau pun biru kehijauan

ANALISA HASIL

Vibrio Cholera adalah bakteri gram negatif, Vibrio memiliki suhu pertumbuhan optimum 35ºC-37ºC dan pH 5,0-8,5 dengan pH optimum 7,5-8,6. Pada sampel makanan dan minuman yang diperiksa terindikasi NEGATIF Vibrio. Vibro sering dijumpai pada makanan hasil laut seperti udang, kepiting, ikan, kerang, dsb. Biasanya pada empek-empek tebuat dari campuran kanji/tepung dan olahan ikan. Tapi pada pemeriksaan, sampel negatif Vibrio. Dapat dikatakan empek-empek yang diperiksa memang hanya terdiri dari bahan baku kanji/tepung. Sedangkan untuk minuman, Vibrio jarang ditemukan pada minuman.



KESIMPULAN

Pemeriksaan Vibrio pada sampel makanan dan minuman yaitu NEGATIF. Hal ini dipengaruhi oleh faktor pendukung perkembangbiakan Vibrio seperti suhu dan pH. Selain itu tempat perkembangbiakan yang paling disenangi yaitu hanya terdapat pada hasil-hasil laut (seafood).

PEMERIKSAAN SHIGELLA

A.    DASAR TEORI

Shigella adalah genus dari gram negative, non motil, bakteri endo spor berbentuk tongkat yang berhubungan dekat dengan Esherichia coli dan Salmonella. Shigella merupakan penyebab dari penyakit shigellosis pada manusia. Bakteri ini menyebabkan disentri yang berat dan invasive. Manifestasi klinis yang di timbulkannya dapat berupa diare sedang sampai berat yang di sertai panas semua dengan sifat water (diare dengan komposisi feces di dominasi cairan atau air) atau pun diare berdarah. Selama ini digunakan antibiotic untuk mengobati “bloody diarrhea” (diare disertai darah) dengan tujuan memperpendek masa sakit, menurunkan morbiditas dan mengurangi durasi perubahan siklus hidupnya.

Habitat alami shigella disenteria terbatas pada usus besar manusia dan binatang menyusui, dimana shigella memproduksi eksitoksin yang tidak tahan panas yang mempengaruhi usus dan susunan syaraf pusat. Penyebaran shigella selalu terbatas pada saluran pencernaan, penyebaran pada aliran darah sangat jarang. Bakteri shigella dapat menimbulkan penyakit yang sangat menular.

Ciri-ciri antaralain batang pendek, gram negative, tunggal, tidak bergerak, suhu optimum 37°C, tidak membentuk spora, aerobic, anaerobic fakultatif, patogenik, menyebabkan disenteri.

B.     TUJUAN

1.      Mahasiswa dapat mengetahui alat dan bahan yang digunakan dalam pemeriksaan shigella.

2.      Mahasiswa dapat melakukan pemriksaan shigella.

3.      Mahasiswa dapat menentukan pada sampel makanan yang diperiksa.  

HASIL

Nama pengambil         : Muh. Zul dan Bella

Tanggal dan Waktu     : Senin 15/5/2017 Pukul 10.00 WITA

Sampel                         : Empek-empek dan Marimas

Tempat                        : Jalan Singa

Tujuan                         : Pemeriksaan Shigella



Hasil setelah pemeriksaan hari pertama

            Makanan = Negatif

            Minuman = Negatif

Pada media SS agar tetap berwarna, tidak jernih dan tidak kecil-kecil

ANALISA HASIL

Shigella merupakan bakteri pathogen yang dapat menginfeksi saluran pencernaan. Shigella dapat tumbuh secara optimum pada suhu 37ºC. Pada makanan dan minuman yang diperiksa NEGATIF bakteri Shigella, meskipun sampel dibiakkan pada media dengan incubator 37ºC selama 1 x 24 jam seharusnya shigella dapat tumbuh dengan baik. Tapi setelah pemeriksaan hari pertama sampel makanan dan minuman negatif shigella. Karena dapat dianalisa pada makanan empek-empek sebelum penyajian, empek-empek digoreng terlebih dahulu dan tentunya suhu penggorengan melebihi suhu optimum pertumbuhan Shigella. Sedangkan untuk minuman (marimas) negatif Shigella dapat dianalisa pada air yang digunakan, menggunakan air bersih yang dimasak terlebih dahulu/air minum.

KESIMPULAN

Pemeriksaan Shigella pada sampel makanan dan minuman digunakan NEGATIF. Hal tersebut dipengaruhi oleh faktor pendukung pengolahan makanan dan minuman seperti suhu dan sanitasi lingkungan tempat pengolahan berlangsung.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Laporan Pemeriksaan Logam Berat pada Makanan As dan Pb PMM-A

Laporan Pemeriksaan Usap Alat Makan

Makalah Naegleria Fowleri